BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 06 April 2010

REGGAE NGGAK HARUS RASTA

Reggae dan rasta
Di Indonesia, reggae hampir selalu diidentikkan dengan rasta. Padahal, reggae dan rasta sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda. "Reggae adalah nama genre musik, sedangkan rasta atau singkatan dari rastafari adalah sebuah pilihan jalan hidup, way of life," ujar Ras Muhamad (23), pemusik reggae yang sudah 12 tahun menekuni dunia reggae di New York dan penganut ajaran filosofi rasta. Repotnya, di balik ingar-bingar dan kegembiraan yang dibawa reggae, ada stigma yang melekat pada para penggemar musik tersebut. Dan stigma tersebut turut melekat pada filosofi rasta itu sendiri. "Di sini, penggemar musik reggae, atau sering salah kaprah disebut rastafarian, diidentikkan dengan pengisap ganja dan bergaya hidup semaunya, tanpa tujuan," ungkap Ras yang bernama asli Muhamad Egar ini. Padahal, filosofi rasta sesungguhnya justru mengajarkan seseorang hidup bersih, tertib, dan memiliki prinsip serta tujuan hidup yang jelas. Penganut rasta yang sesungguhnya menolak minum alkohol, makan daging, dan bahkan mengisap rokok. "Para anggota The Wailers (band asli Bob Marley) tidak ada yang merokok. Merokok menyalahi ajaran rastafari," papar Ras.
Ras mengungkapkan, tidak semua penggemar reggae adalah penganut rasta, dan sebaliknya, tidak semua penganut rasta harus menyenangi lagu reggae. Reggae diidentikkan dengan rasta karena Bob Marley—pembawa genre musik tersebut ke dunia adalah seorang penganut rasta.
Ras menambahkan, salah satu bukti bahwa komunitas reggae di Indonesia sebagian besar belum memahami ajaran rastafari adalah tidak adanya pemahaman terhadap hal-hal mendasar dari filosofi itu. "Misalnya waktu saya tanya mereka tentang Marcus Garvey dan Haile Selassie, mereka tidak tahu. Padahal itu adalah dua tokoh utama dalam ajaran rastafari," ungkap pemuda yang menggelung rambut panjangnya dalam sorban ini.
Pemusik Tony Q Rastafara pun mengakui, meski ia menggunakan embel-embel nama Rastafara, tetapi dia bukan seorang penganut rasta. Tony mencoba memahami ajaran rastafari yang menurut dia bisa diperas menjadi satu hakikat filosofi, yakni cinta damai. "Yang saya ikuti cuma cinta damai itu," tutur Tony yang tidak mau menyentuh ganja itu.
Namun, meski tidak memahami dan menjalankan seluruh filosofi rastafari, para penggemar dan pelaku reggae di Indonesia mengaku mendapatkan sesuatu di balik musik yang mereka cintai itu. Biasanya, dimulai dari menyenangi musik reggae (dan lirik lagu-lagunya), para penggemar itu kemudian mulai tertarik mempelajari filosofi dan ajaran yang ada di baliknya.
Seperti diakui Hendry Moses Billy, gitaris grup Papa Rasta asal Yogya, yang mengaku musik reggae semakin menguatkan kebenciannya terhadap ketidakadilan dan penyalahgunaan wewenang. Setiap ditilang polisi, ia lebih memilih berdebat daripada "berdamai". "Masalahnya bukan pada uang, tetapi praktik seperti itu tidak adil," tandas Moses yang mengaku sering dibuntuti orang tak dikenal saat beli rokok tengah malam karena dikira mau beli ganja.
Sementara Steven mengaku dirinya menjadi lebih bijak dalam memandang hidup sejak menggeluti musik reggae. Musik reggae, terutama yang dipopulerkan Bob Marley, menurut Steven, mengajarkan perdamaian, keadilan, dan antikekerasan. "Jadi kami memberontak terhadap ketidakadilan, tetapi tidak antikemapanan. Kalau reggae tumbuh, maka di Indonesia tidak akan ada perang. Indonesia akan tersenyum dengan reggae," ujar Steven mantap.
Sila dan Joni dari Bali menegaskan, seorang rasta sejati tidak harus identik dengan penampilan ala Bob Marley. "Rasta sejati itu ada di dalam hati," tandas Sila sambil mengepalkan tangan kanan untuk menepuk dadanya.

KETIKA BOB MARLEY BICARA TENTANG CINTA


Om Bob punya cerita cinta membara di lagu Stir it Up panas pokonya.. Dia bener2 nyalakan apinya mpe membara percikannya nggak kalah indah sama taburan bintang2 di langit..
Aku juga sampe dibikin nggak berdaya ma tuh lirik.. Wah ternyata om Bob punya pasion yg..bbbrrrr..meski nggak berkesan gombal2 bgt sih.

Om Bob bilang di Waiting in vain Nggak mau buang waktu sia sia untuk cinta, meskipun dia jatuh hati sejak pertama bertemu.. pokoknya Mo habis2an cintanya ma tuh pujaan hati tp nggak akan mati sia sia karenanya.. Logikalah gt intinya..Meskipun kepedean om Bob di Waiting in Vain agak kontradiktif dengan notasi yg mendayu miring yg lebih pas bt kesedihan..tapi lagu ini salah satu lagu yg nggak pernah bosen kudengar..Auuk tuh harmoninya dapet banget, ga banyak aneh2..tapi menghanyutkan, bas nya ueenak tenan..Tapi okelah liriknya make sense, aku setuju..sp sih yg mo buang2 waktu..bener tuh om..tyus..

Om Bob kasih semangat buat cinta yg kandas di No Woman No Cry Hey perempuan juga boleh ga menangis..meskipun nggak ada perempuan yg nggak menangis.. pokoknya alao kita juga bisa kuat, nggak usah nangis wes..boleh2 saja ingat kebahagian yg pernah dapat, waktu duduk di taman ( sebenernya sih lirik aslinya duduk di kursi pemerintahan, aku sengaja manis in visi di kepalaku aja hihi ) tapi ayo perempuan juga bisa nggak menangis..Hebat banget om Bob kasih semangatnya..

Nah waktu om Bob terus teriak Ayo perempuan juga bisa nggak menangis.. tapi om Bob... air mata ini nggak mo brenti, gimana dunk..Kuputer tuh 3 lagu bolak balik.. Bahkan di waiting in vain sengaja volume di tambah..Nggak bisa om Bob.. Sedih ya tetep sedih.. Sakit ya tetep sakit.. jadi om Bob sayank..ku kasih tahu ya.. Nggak enak rasanya tahu.... ganti aja cabikan bassmu ma hu hu hu sebentar aja ya..


Di Indonesia, beberapa nama yang terkenal dalam dunia musik reggae antara lain Tony Q, Steven & Coconut Treez, Joni Agung (Bali), New Rastafara, dan Heru ’Shaggy Dog’ (Yogyakarta) dan masih banyak lagi bermunculan band-band baru.

Sekitar tahun 1986, musik reggae mulai dikumandangkan di Indonesia. Band itu adalah Black Company, sebuah band dengan genre reggae. Kemudian beberapa tahun kemudian muncul Asian Roots yang merupakan turunan dari band sebelumnya. Lantas ada pula Asian Force, Abresso dan Jamming.
Keberadaan musik reggae di Indonesia terkesan terpinggirkan. Apalagi kesan yang diperoleh ketika seseorang melihat penampilan para musisi reggae yang terkesan urakan. Bahkan, ada idiom yang hingga kini membuatnya yaitu reggae identik dengan narkoba.

Apakah reggae identik dengan narkoba? Inil salah penafsiran sahaja. Sebut saja nama Tony Q yang dengan tegas bahwa reggae-nya adalah menitikberatkan pada cinta damai. Bila ditilik dari sejarahnya memang demikian yaitu identik dengan ‘ital’ –Ganja—sebut saja lagu Petertosh Let Jah Be praised, Mystic man, Legalized it dll. Yang begitu mengagungkan ganja sebagai alat seorang rastaman bersatu dengan Jah atau tuhan mereka. Memang tidak bisa dipungkiri pandangan negatif tentang musik ini.
Sebenarnya tidak demikian gerakan rastafari adalah sebuah gerakan besar yang terdiri banyak sekte bahkan tidak mengikat, artinya seseorang bebas menentukan jalan hidupnya tetapi tetap mengakui Rastafari Makonnen sebagai Messias baru. Bahkan di Jamaika seorang Rastafarian adalah seorang vegetarian tulen. Jika seorang Peter Tosh atau Bob Marley dengan lirik-liriknya yang berbau ganja hanya disebabkan mereka menemukan bahwa itulah suatu jalan menuju kedamaian batinnya saja, disamping makanan ital dan ganja adalah budaya Africa yang menurut mereka sebagai sesuatu yang harus dirangkul kembali.

Dalam ajaran rasta tidak ada yang mengharuskan meng-ganja. Atau meng-gimbal, itu hanyalah pemikiran tentang perangkulan budaya Africa yang dianggap rendah oleh kulit putih, dan pengikut ajaran ini ingin membuktikan bahwa budaya ini tidaklah rendah.

Coba anda resapi lirik dari salah satu lagu Tony Q Rastafara ini:
“”Reggae nggak harus gimbal
Gimbal gak selalu reggae
Reggae nggak harus maganjo
Reggae adalah musiknya pecinta damai
Sapa sing ngomong reggae ora penak
Wong penake kaya ngene…..”

Maju terus Reggae Indonesia Piss Damai di hati...........

RIWAYAT REGGAE


Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.

Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes), memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.

Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.

Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.

Jamaika

Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan melesunya perdagangan gula dunia.

Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian (drumming) sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika masih merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.

Sejarah gerakan penyadaran identitas kaum kulit hitam, yang kemudian bertemali erat dengan keberadaan musik reggae, mulai disemai pada awal abad ke-20. Adalah Marcus Mosiah Garvey, seorang pendeta dan aktivis kulit hitam Jamaika, yang melontarkan gagasan “Afrika untuk Bangsa Afrika…” dan menyerukan gerakan repatriasi (pemulangan kembali) masyarakat kulit hitam di luar Afrika. Pada tahun 1914, Garvey mendirikan Universal Negro Improvement Association (UNIA), gerakan sosio-religius yang dinilai sebagai gerakan kesadaran identitas baru bagi kaum kulit hitam.

Pada tahun 1916-1922, Garvey meninggalkan Jamaika untuk membangun markas UNIA di Harlem, New York. Konon sampai tahun 1922, UNIA memiliki lebih dari 7 juta orang pengikut. Antara tahun 1928-1930 Garvey kembali ke Jamaika dan terlibat dalam perjuangan politik kaum hitam dan pada tahun 1929 Garvey meramalkan datangnya seorang raja Afrika yang menandai pembebasan ras kulit hitam dari penindasan kaum Babylon (sebutan untuk pemerintah kolonial kulit putih—merujuk pada kisah kitab suci tentang kaum Babylon yang menindas bangsa Israel). Ketika Ras Tafari Makonnen dinobatkan sebagai raja Ethiopia di tahun 1930, yang bergelar HIM Haile Selassie I, para pengikut ajaran Garvey menganggap Ras Tafari sebagai sosok pembebas itu. Mereka juga menganggap Ethiopia sebagai Zion—tanah damai bak surga—bagi kaum kulit hitam di dalam maupun luar Afrika. Ajaran Garvey pun mewujud menjadi religi baru bernama Rastafari dengan Haile Selassie sebagai sosok yang di-tuhan-kan

Pada bulan April 1966, karena ancaman pertentangan sosial yang melibatkan kaum Rasta, pemerintah Jamaika mengundang HIM Haile Selassie I untuk berkunjung menjumpai penghayat Rastafari. Dia menyampaikan pesan menyediakan tanah di Ethiopia Selatan untuk repatriasi Rasta. Namun Haile Selassie juga menekankan perlunya Rasta untuk membebaskan Jamaika dari penindasan dan ketidak adilan dan menjadikan Rastafari sebagai jalan hidup, sebelum mereka eksodus ke Ethiopia.

Tahun-tahun setelahnya kredo gerakan tersebut makin tersebar luas, yakni “Bersatunya kemanusiaan adalah pesannya, musik adalah modus operandinya, perdamaian di bumi seperti halnya di surga (Zion) adalah tujuannya, memperjuangkan hak adalah caranya dan melenyapkan segala bentuk penindasan fisik dan mental adalah esensi perjuangannya.” Ketika Bob Marley menjadi pengikut Rastafari di tahun 1967 dan setahun kemudian disusul kelahiran reggae, maka modus operandi penyebaran ajaran Rastafari pun ditemukan: reggae!

Senin, 05 April 2010

Rambut Gimbal


Rambut gimbal kini bukan monopoli milik kaum Rasta penggemar reggae. Model rambut yang dipilin hingga kusut telah menjadi bagian dari fashion. Salon-salon menyediakan layanan khusus untuk membentuk rambut model ini.

Di beberapa belahan dunia, gimbal dianggap sebagai simbol spiritualitas: pengingkaran terhadap penampilan fisik yang fana. Pada 1914, muncul gerakan sosio-religius kaum kulit hitam. Mereka menggunakan gimbal sebagai simbol melawan gentar sekaligus hormat kepada Tuhan. Dulu, gimbal bisa dibentuk selama lima tahun. Kini, salon rambut bisa membuatnya dalam lima jam. Penggimbalan  Gimbal lebih mudah dibuat pada rambut keriting. Penata rambut biasanya menyarankan pemilik rambut lurus mengikalkannya lebih dulu. Rambut kering disasak, dipilin, lalu dirajut dengan jarum. Untuk merekatkannya, rambut diolesi lilin atau minyak rambut khusus. Hairspray yang keras dibutuhkan untuk menguatkan bentuk. Biaya penggimbalan Rp 1 juta di salon elite atau Rp 500 ribu di komunitas rambut gimbal. Memilin  Rambut gimbal perlu dipilin ulang setiap satu-dua bulan sekali, untuk memperkuat bentuk gimbal. Tumbuhnya rambut baru dapat mengganggu bentuk. Bisa juga diberikan rambut tambahan sintesis agar gimbal terlihat lebih banyak dan mengembang. Biayanya sekitar Rp 500 ribu. Potong Rambut  Jika rambut menipis dan rontok, segera pangkas gimbal. Terlambat sedikit, kerusakan rambut bisa semakin parah. Meminjam kata Mbah Surip, penyanyi gimbal yang meninggal Selasa pekan lalu: Nggak enak to...? Vitamin  Pada dasarnya proses gimbal merusak rambut. Untuk mengimbangi kerusakan, diperlukan perawatan tambahan, seperti pemberian vitamin atau tonik sehabis keramas. Keramas  Disarankan mencuci rambut gimbal dua-tiga kali sepekan. Untuk membasuh kulit kepala, pijat rambut secara lembut dengan ujung jari agar gimbal tak rusak. Tak disarankan memakai pelembap karena bisa melemaskan rambut. Rambut gimbal menyerap air. Jika dibiarkan terlalu lama basah, bisa mengundang ketombe. Jadi, sehabis keramas, rambut harus benar-benar dikeringkan. Spa  Spa bisa mengatasi masalah pada kulit kepala, membuat tekstur rambut lebih halus, juga mengurangi kekeringan. Creambath tak bisa diberikan pada rambut gimbal karena pemijatan dapat merusaknya. Dianjurkan spa minimal satu bulan sekali.

Bob's Legend


Terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada Februari 1945 di St. Ann, Jamaika, Bob Marley berayahkan seorang kulit putih dan ibu kulit hitam. Pada tahun 1950-an Bob beserta keluarganya pindah ke ibu kota Jamaika, Kingston. Dikota inilah obsesinya terhadap musik sebagai profesi menemukan pelampiasan. Waktu itu Bob Marley banyak mendengarkan musik R&B dan soul, yang kemudian hari menjadi inspirasi irama reggae, melalui siaran radio Amerika. Selain itu di jalanan Kingston dia menikmati hentakan irama Ska dan Steadybeat dan kemudian mencoba memainkannya sendiri di studio-studio musik kecil di Kingston.
Bersama Peter McIntosh dan Bunny Livingston, Bob membentuk The Wailing Wailers yang mengeluarkan album perdana di tahun 1963 dengan hit “Simmer Down”. Lirik lagu mereka banyak berkisah tentang “rude bwai” (rude boy), anak-anak muda yang mencari identitas diri dengan menjadi berandalan di jalanan
Kingston. The Wailing Wailers bubar pada pertengahan 1960-an dan sempat membuat penggagasnya patah arang hingga memutuskan untuk berkelana di Amerika. Pada bulan April 1966 Bob kembali ke Jamaika, bertepatan dengan kunjungan HIM Haile Selassie I —raja Ethiopia– ke Jamaika untuk bertemu penganut Rastafari. Kharisma sang raja membawa Bob menjadi penghayat ajaran Rastafari pada tahun 1967, dan bersama The Wailer, band barunya yang dibentuk setahun kemudian bersama dua personil lawas Mc Intosh dan Livingston, dia menyuarakan nilai-nilai ajaran Rasta melalui reggae. Penganut Rastafari lantas menganggap Bob menjalankan peran profetik sebagaimana para nabi, menyebarkan inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.
The Wailers bubar di tahun 1971, namun Bob segera membentuk band baru bernama Bob Marley and The Wailers. Tahun 1972 album Catch A Fire diluncurkan. Menyusul kemudian Burning (1973–berisi hits “Get Up, Stand Up” dan “ I Shot the Sheriff” yang dipopulerkan Eric Clapton), Natty Dread (1975), Rastaman Vibration (1976) dan Uprising (1981) yang makin memantapkan reggae sebagai musik mainstream dengan Bob Marley sebagai ikonnya.

Pada tahun 1978, Bob Marley menerima Medali Perdamaian dari PBB sebagai penghargaan atas upayanya mempromosikan perdamaian melalui lagu-lagunya. Sayang, kanker mengakhiri hidupnya pada 11 Mei 1981 saat usia 36 tahun di ranjang rumah sakit Miami, AS, seusai menggelar konser internasional di Jerman. Sang Nabi kaum Rasta telah berpulang, namun inspirasi humanistiknya tetap mengalun sepanjang zaman.

One Love! One Heart!
Lets get together and feel all right.
Hear the children cryin (One Love!);
Hear the children cryin (One Heart!)
(One Love / People Get Ready)

Dreadlock
Selain Bob Marley dan Jamaika, rambut gimbal atau lazim disebut “dreadlocks” menjadi titik perhatian dalam fenomena reggae. Saat ini dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae, sehingga secara kaprah orang menganggap bahwa para pemusik reggae yang melahirkan 
gaya rambut bersilang-belit (locks) itu. Padahal jauh sebelum menjadi gaya, rambut gimbal telah menyusuri sejarah panjang.
Konon, rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara rambut gimbal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli 
di AfrikaAustralia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai ungkapan spiritualitas tradisional.
Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal, memang telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat, dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal yang dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik yang fana, menjadi bagian dari jalan spiritual yang mereka tempuh. Selain itu ada kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.

Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke-19, rambut gimbal mulai sulit diketemukan di daerah Barat. Sampai ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan religi dan penyadaran identitas kulit hitam lewat UNIA, aspek spiritualitas rambut gimbal dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika diadopsi oleh pengikut gerakan ini. Mereka menyebut diri sebagai kaum “Dread” untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat (dread) pada Tuhan. Rambut gimbal para Dread iniah yang memunculkan istilah dreadlocks—tatanan rambut para Dread. Saat Rastafarianisme menjadi religi yang dikukuhi kelompok ini pada tahun 1930-an, dreadlocks juga menjelma menjadi simbolisasi sosial Rasta (pengikut ajaran Rastafari).

Simbolisasi ini kental terlihat ketika pada tahun 1930-an Jamaika mengalami gejolak sosial dan politik. Kelompok Rasta merasa tidak puas dengan kondisi sosial dan pemerintah yang ada, lantas membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di tenda-tenda yang didirikan diantara semak belukar. Mereka memiliki tatanan nilai dan praktek keagamaan tersendiri, termasuk memelihara rambut gimbal. Dreadlocks juga mereka praktekkan sebagai pembeda dari para “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang), yang mereka golongkan sebagai kaum 
Babylon—istilah untuk penguasa penindas. Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup dan mereka dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan Greenwich, tempat dimana musik reggae lahir pada tahun 1968.
Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, tak pelak lagi sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam tata rambut dan cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an, dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari fashion dunia. Dreadlock yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 
limatahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-salon rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut aneka warna dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang permanen.
Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetap menjadi bentuk ungkap semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas.


tips merawat rambut gimbal



Berikut ini adalah beberapa langkah perawatan bagi teman-teman yang memiliki rambut gimbal atau dreadlocks :
1. Para pakar rambut menyarankan untuk tidak membasahi rambut dalam jangka waktu empat hingga enam minggu setelah proses penggimbalan. Dalam kurun waktu tersebut, bisa dipastikan kulit kepala akan terasa gatal dan sangat kotor karena debu dan minyak yang berasal dari kulit kepala. Nah, untuk membersihkan kulit kepala yang gatal, pilih produk perawatan kulit yang tidak menyumbat pori atau menyebabkan penumpukan seperti anti-itch scalp oil dan organic root stimulator herbal cleanser. Tuangkan kedua produk tersebut masing-masing sebanyak satu tetes pada sehelai kapas, dan oleskan sedikit demi sedikit ke kulit kepala.
2. Pada masa-masa awal, minta bantuan profesional untuk membantu merawat rambut gimbal kamu. Mereka dapat memperlihatkan bagaimana cara menjaga rambut terlihat rapi dan terawat.
3. Untuk mencegah rambut gimbal terlihat kusam, jauhi produk-produk yang mengandung kadar minyak tinggi seperti petroleum jelly dan petrolaum. Produk-produk tersebut bisa menyebabkan penumpukan dan menyisakan residu yang dapat merusak gimbal.
4. Jangan pula menggunakan lilin (wax) meskipun ada pula yang berargumen sebaliknya. Dalam banyak kasus, penggunaan lilin dapat menyebabkab penumpukan di sela-sela rambut dan meninggalkan residu lengket seiring berlalunya waktu. Sebagai alternatif, gunakan produk yang memiliki kandungan minyak yang hampir mirip dengan minyak alami rambut, seperti minyak patchouli atau essential oils seperti tea tree oil, rosemary oil, atau jojoba oil. Tea tree oil sebenarnya merupakan pilihan yang paling tepat karena dapat menghilangkan rasa gatal pada kulit kepala.
5. Untuk menjaga gimbal agar tidak rusak, gunakan penutup kepala longgar yang terbuat dari satin atau sutra ketika tidur. Bahan polyester juga pilihan yang baik karena membiarkan rambut bernafas meskipun ditutupi. Jika tidak mau menggunakan tutup kepala, gunakan sarung bantal yang terbuat dari satin atau sutra.
6. Jika gimbal sudah jadi, beberapa pakar rambut menyarankan untuk melakukan keramas setiap dua sampai tiga minggu sekali. Akan tetapi, frekuensi ini masih dapat disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Keramas rambut secara hati-hati dan lembut. Ketika membasuh kulit kepala, pijat secara lembut menggunakan ujung-ujung jari dan jaga agar gimbal tidak kusut.
7. Gunakan shampoo yang mampu menjaga kelembapan alami serta menjaga derajat keasaman rambut. Untuk conditioner, beberapa orang memilih untuk tidak menggunakannya karena khawatir akan mengendurkan gimbal dan membuat rambut terlampau lembut.

Minggu, 04 April 2010

AKU GIMBAL BUKAN HANYA UNTUK PENAMPILAN TAPI AKU GIMBAL JUGA UNTUK KENYAMANAN TIDURKU



Banyak orang yang gimbal cuman hanya untuk penampilan biar di bilang rambut unik dan lain sebagainya.
tetapi kalau buat saya lain, rambut gimbal saya bukan untuk penampilan tetapi buat kenyamanan tidur saya.
karena saya doyan benget sama yang namanya CAMPING.
Ngga mungkin kan setiap Camping mau bawa bantal yang adanya malah ngerepotin aja.
Jadi kalau mau tidur ngga repot lagi nyari-nyari bantal tinggal gulung rambut aja di jamin nyenyak dach tidur saya.......
HAHAHAHAHAHAHAH...........

SEPARUH PERJALANAN HIDUPKU



SALAM LESTARI………


Perkenalkan nama saya Dahrul Yamansyah biasa di panggil Rolex saya anak pertama dari 5 bersaudara tempat kelahiran saya Tarakan saya lahir 31- Agustus – 1990, aktifitas saya sekarang kuliah dan mengurus salah satu organisasi di kampus nama organisasi saya UKMF MAPALA PLANKTHOS, disini saya ingin bercerita kepada teman-teman tentang kehidupanku di kota samarinda.

Langsung saja yach teman”……

Pada tanggal 03-Agustus-2008 saya tiba di samarinda tujuan saya pergi merantau ke kota samarinda untuk kulia agar suatu saat nanti saya bias membahagiakan orang tua saya seperti orang-orang yang lain, jujur awalnya saya berat untuk meninggalkan orang tua dan adik-adik saya, tapi saya berpikir dewasa ini kan juga demi masa depan saya bukan untuk siapa.

Beberapa hari kemudian saya pergi mendaftarkan diri untuk kuliah di salah satu kampus terbesar di samarinda yaitu UNIVERSITAS MULAWARMAN saya mencoba untuk mengambil jurusan FPIK.

Awalnya sih saya nga yakin kalau saya bakalan masuk di jurusan FPIK tetapi beberapa hari kemudian saya pergi melihat pengumuman dan saya melihat nama saya ternyata saya di terima di Universitas Mulawaraman Jurusan FPIK disitu saya sangat senang dan saya memberi kabar kepada orang tua saya kalau saya di terima.

Terus orang tua saya memberi pesan kepada saya,

Kuliah yang betul yach jangan main-main,

Terus saya menjawab iya bu saya akan buktikan kalau saya pulang nanti saya akan membawa kesuksesan dan nama saya akan mempunyai gelar, Dahrul Yamansya. Spi, hehehehehehehehehehe……….

Beberapa hari kemudian saya masuk kulia sayapun bingung mau ngobrol dengan siapa dari sekian banyak orang cuman satu aja yang di kenal itupun teman saya waktu ditarakan, yach mau nga mau saya pergi aja berkenalan dengan yang lain.

Kurang lebih satu bulan fakultas mengadakan OSPEK yach di kerjain lagi dech sama abang-abangnya,

Ketika hari ospek para UKM, BEM, BLM, DLL mensosialisasikan dirinya masing-masing, dan pada saat sosialisasi saya tertarik mau mengikuti UKMF MAPALA PLANKTHOS karena saya salut banget dengan mereka karena mereka sangat peduli dengan alam, jarang-jarang kan orang peduli terhadap alam.

Keesokan harinya saya pergi mengambil formulir di sekertariatan Mapala Plankthos untuk mencalonkan diri sebagai anggota.

Dan yang mendaftar bukan saya saja mahasiswa dan mahasiswi lainya banyak juga yang mendaftar, tetapi masuk di Mapala Plankthos todak semuda dengan membalikkan telapak tangan ternyata ada beberapa tes yang harus kita lewati.

Hari demi hari calon semakin berkurang karena tidak lulus tes, jumlah calon anggota tinggal 4 orang dan tes masi ada 1 kali lagi, tes yang terakhir 4 orang tersebut di bawa kemping ke hutan selama 3 hari untuk mengenal alam dan bermain dengan alam.

Disini kami akan di beri 8 materi yaitu : Manejemen Perjalanan, Organisasi, P3K Peraktis, SAR, Navigasi Darat, Penyebrangan Basah, Survival.

Sebelum kami di beri materi kami di beri nama rimbah atau nama lapangan dulu, saya di beri nama Rolex, Rusman di beri nama Gilang, Azman saputra di beri nama Polo, Nurul Huda di beri nama Barog.

Ke empat calon anggota tersebut jika mampu untuk mencerna materi dengan baik atau mampu melewati materi-materi tersebut ke empat calon anggota tersebut akan menjadi anggota atau keluargabesar Mapala Plankthos.

Seiring waktu berjalan hari demi hari kami lalui dengan materi yang belum pernah kami dapatkan sebelumnya.

Hari ke tiga pun tiba inilah hari yang kami nantikan karena hari ketiga ininlah hari terakhir dimana kami akan di lantik.

Sebelum kami di lantik kami di suruh mempersentasikan kembali materi-materi yang telah di berikan ke kami.

Setelah kami mempersentasikan materi-materi tersebut kami di kumpulkan dan kami di kelilingi oleh panitia Mapala Plankthos ternyata kami mau di lantik.

Inilah puncak yang kami nantikan,

Kami berempat di suruh membuat lingkaran dan berpegangan tangan seerat-eratnya dan ketua Mapala Plankthos akan membacakan IKRAR kepada kami dan kami mengikuti pekataan-perkataa ketua.

Perkataan-perkataan IKRAR yaitu :

Kita Adalah Kami

Kami Adalah Kita

Kita Adalah Keluarga Besar Mapala Plankthos

Siapa Kita?............

Kamipun berulang kali memjawabnya baru benar ternyata jawabanya,

Kita Adalah Keluarga Besar Mapala Plankthos.

Ketika menjawab dengan benar kami pun di angkat-angkat dan di beri ucapan selamat,

Kami pun merasa sangat bahagia tidak terasa air mata mengalir membasahi pipi ini.

Saya berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada UKMF MAPALA PLANKTHOS yang telah memberikan saya banyak materi-materi dan pengalaman-pangalaman baru.

Nah disinilah saya mulai tau betapa pentingnya alam bagi manusia.

Alam memang tidak bisa ngomong, Alam memang tidak mempunyai akal seperti manusia, Tetapi kita harus tau alam di ciptakan bukan untuk di rusak, Bukan juga untuk di manfaatkan begitu saja, bukan juga hanya untuk di nikmati, Tetapi pernakah kita untuk berpikir untuk menjaga alam dan melestarikannya.

Sifat manusia terkadang memang Egois dan Hilaf,

Tetapi di saat sifat Ego da Hilaf itu hilang disitulah kita untuk memperbaiki diri dengan apa yang telah kita lakukan selama ini.


Saya Berharap Buat Teman-Teman Yang Suda Baca Cerita Saya Ini Bisa Mengulurkan Tangan Untuk Memperbaiki Kembali Alam Ini,

Kalau Bukan Kita Siapa Lagi.....



SUBUR TANAHKU……..

HIJAU BUMIKU……

LESTARI ALAKU……….

Sabtu, 03 April 2010



(KAKE JANGAN SEDIH)

Ceritanya begini, seorang kakek bercerita ama cucunya tentang kisah penjajahan Belanda tempo doeloe. Di tengah asiknya bercerita tiba tiba si kakek menangis tersedu-sedu di iringi dengan rintihan yang memilukan.

Merasa terbawa suasana cucunya angkat bicara "Sudahlah kek, memang tempo doeloe itu sangat menyedihkan tapi kan sekarang kita udah merdeka..."

Dengan nada agak menyedihkan si kakek menjawab "Cu, bukannya kakek sedih krn tempo doeloe, tapi BIJI KAKEK TERJEPIT DI KURSI ROTAN INI."


(ANUNYA HITAM PUTIH)

Seorang wartawan yang berkunjung ke suatu daerah di daerah Irian Jaya. Ia masuk ke sebuah bar dan berniat untuk mimum bir. Sebelumnya ia masuk ke toilet untuk melepaskan hajat kecilnya.

Di sebelahnya ada seorang yang tampaknya bukan orang Indonesia sedang buang air kecil juga di sebelahnya. Namun, si wartawan ini agak kaget melihat sekelebat "Anu" tetangganya ini, keliatan putih dan lain dari kulitnya yang hitam.

Begitu di Bar, Si wartawan ini mengobrol dengan bartender dan bertanya tentang siapa lelaki hitam "Anu" nya putih itu.

Bartender pun menjawab sambil tertawa : "Itu si Ivan orang Rusia berkulit putih yang biasanya selalu pulang kerumah pas istirahat siang menemui istrinya, dia bekerja di tambang batubara dekat sini, mungkin karena itu ada bagian tubuhnya yang beda warnanya."



(BERCINTA LEWAT BELAKANG)

Sepasang pengantin baru sudah tujuh malam menikmati masa bulan madunya.

Sang isteri berbisik kepada suaminya ketika mereka ingin bercumbu lagi : "Mas, apakah kau suka bercinta lewat belakang?"

"Tidak," jawab sang suami dengan tegas.

"Mengapa kau tak suka, Mas?" tanya sang isteri.

"Sayangku, karena aku tak memiliki alat di bagian belakang."

KUTIPAN KATA-KATA MOTIVASI


(1) Kasih sayang tidak akan mengambil bentuknya yang utuh sebagai kasih sayang jika ia hanya diperan sebagai perasaan/niat di dalam hati. Lakukanlah sesuatu yang berkasih-sayang.

(2) Indahkanlah kecintaan Anda kepada keluarga, karena cara terdekat untuk memperbaiki rezeki adalah meningkatkan kualitas kasih sayang dalam keluarga.

(3) Untuk menjadi seutuhnya berhasil, Anda harus mendedikasikan hati dan pikiran Anda kepada kehidupan, dan menjadikan kehidupan isi dari hati dan pikiran Anda.
(4) Impikanlah yang besar, mulailah dengan yang realistis, dan setialah dalam perjalanan yang bersungguh-sungguh!

(5) Mengapakah kita tidak memilih suasana yang damai, pengertian yang menerima dan memaafkan, ketulusan yang memesrakan, dan kepolosan yang menggembirakan satu sama lain

ALAMKU YANG TERSAKITI

Mengapa alam ini tak teriak saja…

Melihat dirinya dipermainkan …

Oleh Tangan- Tangan angkara murka…

Tangan-tangan yang tak merasa dirinya manusia

Hanya penuh dengan jiwa…

Jiwa yang tak seperti manusia…………..

Ku lihat sungaimu yang tak bersih lagi….

Ku lihat hutanmu yang tak hijau lagi…..

Dan ku lihat juga semua yang menodaimu…

Tidakkah kau menangis alamku …

LESTARI

Lestari Alamku Lestari Desaku Dimana Tuhanku Menitipkan Aku Nyanyi Bocah-bocah Di Kala Purnama Nyanyikan Pujaan Untuk Nusa.....
Damai Saudaraku Suburlah Bumiku Kuingat Ibuku Dongengkan Cerita Kisah Tentang Jaya Nusantara Lama Tentram Kartaraharja Di Sana.....
Mengapa Tanahku Rawan Ini Bukit Bukit Telanjang Berdiri Pohon dan Rumput Enggan Bersemi Kembali Burung-burung Pun Malu Bernyanyi.......
Kuingin Bukitku Hijau Kembali Semenung Pun Tak Sabar Menanti Doa Kan Kuucapkan Hari Demi Hari.......




HIJAU BUMIKU.........
LESTARI ALAMKU..........